Ikhlas ialah sebuah hal yang sangat penting dalam ajaran Islam karena merupakan kunci utama dalam setiap ibadah dan amal dari seorang umat Muslim.
Berasal dari bahasa Arab, ikhlas memiliki arti sungguh-sungguh, murni, dan tulus. Ikhlas juga dapat diartikan sebagai sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seseorang tanpa mengharapkan adanya imbalan.
Sementara itu dalam konteks Islam, ikhlas dapat diartikan sebagai ketulusan hati dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT.
Dalil tentang ikhlas tercantum dalam surah Al-A’raf sebagai berikut:
قُلْ أَمَرَ رَبِّي بِالْقِسْطِ وَأَقِيمُوا وُجُوهَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَادْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ كَمَا بَدَأَكُمْ تَعُودُونَ
Artinya:
“Katakanlah, ‘Tuhanku menyuruhku untuk berlaku adil. Dan hadapkanlah wajahmu (kepada Allah) pada setiap shalat, dan sembahlah Dia dengan mengikhlaskan ibadah semata-mata hanya kepada-Nya. Kamu akan dikembalikan kepada-Nya sebagaimana kamu diciptakan semula.” (QS Al-A’raf: 29)
Selain itu, perintah untuk melaksanakan ibadah dengan ikhlas juga tercantum dalam surah Ghafir:
فَادْعُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
Artinya:
“Maka sembahlah Allah dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukainya.” (QS Ghafir: 14)
Tingkatan Ikhlas dalam Islam
Dalam ajaran Islam, terdapat beberapa tingkatan ikhlas yang patut diketahui oleh umat Muslim. Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitab Nurudh Dholam menjelaskan tiga tingkatan ikhlas sebagai berikut:
1. Ikhlas Karena Allah SWT
Ikhlas yang paling utama adalah ikhlas karena Allah SWT, ikhlas ini dimiliki oleh seorang umat Islam yang melakukan ibadah ataupun amal baik dengan tulus semuanya semata-mata karena Allah SWT.
Orang tersebut tidak mengharapkan apapun selain rida dari Allah SWT. Oleh karena itu, ikhlas karena Allah SWT merupakan ikhlas yang paling tinggi kedudukannya.
2. Ikhlas karena Akhirat
Ikhlas yang kedua yakni ikhlas karena akhirat. Mereka yang memiliki rasa ikhlas ini, beribadah dan melakukan amalan baik karena memiliki harapan untuk mendapatkan pahala serta terhindar dari siksa neraka.
Menurut Syekh Nawawi, ikhlas karena akhirat berada pada tingkatan menengah.
3. Ikhlas karena Dunia
Tingkatan ikhlas yang terakhir ialah ikhlas karena dunia. Mereka yang memiliki rasa ikhlas ini beribadah karena keinginan untuk mendapatkan balasan duniawi.
Sebagai contoh, seseorang melakukan sedekah dengan harapan bisa mendapatkan balasan harta yang lebih banyak serta melakukan amalan-amalan baik lainnya karena ingin mendapatkan keuntungan pribadi. Oleh karena itu ikhlas ini berada pada tingkatan yang paling rendah.
Keutamaan Ikhlas dalam Islam
1. Diterimanya Amal Ibadah
Keutamaan yang pertama dari ikhlas adalah diterimanya amal ibadah seseorang. Dijelaskan pada sebuah hadis, Allah SWT tidak menerima amal ibadah seseorang kecuali dilakukan dengan ikhlas, atau semata-mata hanya untuk meraih rida-Nya.
2. Mendapatkan Ketenangan Hati
Umat muslim yang melaksanakan berbagai amalan ibadah dengan ikhlas, akan merasakan ketenangan hati karena tujuan utamanya adalah semata-mata untuk meraih rida Allah SWT dan tidak terganggu dengan urusan duniawi.
3. Berkah dalam Hidup
Segala bentuk amal ibadah yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan tulus, akan membawa keberkahan bagi hidup seseorang. Seorang umat muslim yang senantiasa melaksanakan amal ibadah dengan ikhlas, akan mendapatkan hidup yang lebih bermakna.
4. Meraih Kesempurnaan Ibadah
Keutamaan berikutnya yaitu, ikhlas dapat meraih kesempurnaan dalam beribadah karena keikhlasan membantu seorang umat Muslim untuk lebih khusyuk dalam menunaikan ibadah.
5. Terhindar dari Sifat Riya’ dan Sombong
Ikhlas juga melindungi seorang umat Islam dari sifat sombong dan riya’ karena mereka sadar bahwa segala hal yang ada di dunia ini merupakan milik Allah SWT.
Itu dia pengertian tentang ikhlas dalam Islam. Patut diingat bahwa tujuan utama ikhlas adalah untuk mendapatkan rida dari Allah SWT, sehingga hal ini harus diamalkan oleh setiap Muslim dalam upaya untuk menyempurnakan ibadah dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. ***